Kuliah Umum, Berbicara tentang Francophonie

Kuliah umum tentang Francophonie melengkapi kuliah civilation 2 untuk semester 7. Pada selasa (1/12) semua mahasiswa baik semester 7 atau semester 5 yang mengambil mata kuliah civilisation 2 berkumpul di ruang seminar GK1 untuk mengikuti kuliah umum tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan oleh dosen pengampu mata kuliah civilisation 2, Dra. Alice Armini, M.Hum untuk meningkatkan pengetahuan tentang francophonie yang merupakan salah satu materi dalam makul tersebut. Kuliah umum ini dibersamai oleh direktur Intitute Franҫais Indonésie, Madame Christine MOERMANN. Kuliah ini dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Madame Christine mengajak mahasiswa untuk berdiskusi terkait francophonie dan statusnya. Bagaimana masyarakat yang menggunakan bahasa prancis memandang bahasa tersebut sebagai keseharian ataupun bahasa formal negaranya. Pertama-tama Madame Christine memancing mahasiswa untuk berpikir tentang satu kata “francophonie”. Apa yang kamu pikirkan tentang francophonie?. Banyak jawaban yang dikeluarkan oleh mahasiswa, berbicara bahasa prancis, negara yang penduduknya menggunakan bahasa prancis, negara yang tergabung dalam L’OIF (Organisation Internationale de La Francophonie), dan lain sebagainya. lalu dalam materinya disampaikan bahwa hampir 220 juta orang didunia menggunakan bahasa prancis. Dan negara-negara yang tergabung dalam L’OIF bukan hanya negara yang berada di eropa, tetapi juga di asia, afrika, dan australia. Mempelajari bahasa prancis memang tak semudah yang kita bayangkan saat SMA, namun hal itu tidak akan menghalangi semnagat kita untuk terus mendalami bahasa prancis. Dalam mepelajari bahasa, tidak hanya bahasa prancis, disadari atau tidak kita juga harus mempelajari budaya yang ada di negaranya. Hal ini yang justru memicu semangat kita untuk terus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak jarang mahasiswa yang ingin pergi ke eropa, atau tepatnya prancis untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya. (Muna-Humas)

Indonesian