PARADE TEATER EXPRESSION ORALE 5

Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Yogyakarta setiap tahunya mengadakan parade teater yang merupakan ujian akhir semester untuk mata kuliah keterampilan berbicara (Expression Orale 5), Expression Orale 5 merupakan matakuliah keteramppilan berbicara yang terakhir oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kemampuan berbicara yang lebih dari sekedar ujian lisan, maka pengukuran keberhasilan pembelajaran matakuliah ini dilakukan di atas panggung dan disaksikan oleh banyak audience selain penguji.

Parade Teater Expression Orale 5 pada tahun ini bertajuk Festival des Jeuneuse yang berarti Perayaan para Anak Muda, Pementasan teater ini dibagi menjadi 2 kelompok/paguyuban yaitu Théâtre Alliciant dan Théâtre Madeleine. Pembagian paguyuban tersebut berdasarkan kelas EO 5 angkatan 2016, Théâtre Alliciant berasal dari kelas E yang terdiri 19 mahasiswa, lalu Théâtre Madaleine terdiri dari 24 mahasiswa dari kelas F dan J.

Pementasan dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 9 dan 12 Januari 2019 yang bertempatan di Laboratorium Karawitan FBS UNY, hari pertama pada tanggal 9 Januari 2019 oleh paguyuban Théâtre Alliciant yang menampilkan teater berjudul “Le Secret Beauté” diadaptasi dari sebuah Webtoon berjudul The Secret Angel karya Yaong Yi. Pementasan ini berkisah tentang seorang gadis remaja bernama Julia yang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan standar kecantikan masyarakat. Berbagai hal terpaksa ia lewati mulai dari rundungan teman sebaya sampai harus berpisah dengan orang yang ia sayangi. Dengan setting panggung dan pembawaan dari aktor-aktornya, Teater Alliciant mampu membuat para penonton sangat mengapresiasi dan kagum terhadap penampilan mereka.

Pementasan hari kedua ditampilkan oleh paguyuban Théâtre Madeleine pada tanggal 12 Januari 2019 dengan membawa naskah berjudul “Au pays de la bonne humeur”. Karya Michel Pucheu, Naskah ini menceritakan tentang mimpi seorang anak kecil bernama Clémence yang mengharapkan hidup dalam dunia yang penuh canda dan tawa, sehingga ia pergi ke sebuah negeri dalam mimpinya, namun pada akhirnya, ia tidak hanya bertemu dengan canda dan tawa, tapi juga dengan kesedihan dan kemarahan, untuk memasuki negeri kebahagiaan tersebut, Ia harus melalui banyak test, dan ia pun berhasil melalui semua test dengan mudah. Penampilan dari Teater Madeleine juga sangat membuat para penonton terhibur dan kagum karena genrenya adalah comedi fantasi.

Parade teater ini cukup menghibur para penonton yang hadir, tidak hanya maahasiswa jurusan pendidikan bahasa Prancis saja, sekurang kurangnya ada sekitar 250 pengunjung dari berbagai kalangan yang turut mengapresiasi penyeleggaraan ini mulai dari mahasiswa, dosen, orang tua atau wali mahasiswa yang ingin menyaksikan buah hatinya memerankan pertunjukan, juga dari kalangan penggiat teater yang ada di Yogyakarta.

 

(Asyikurrohman, Pendidikan Bahasa Prancis 2014)